Tak Hanya Mimpi
Terdengar suara lantunan tahlil yang mengiringi sepinya malam. Entah dimana aku berada, tapi aku hanya terpana menatap sebuah rumah di depanku. Tubuhku kaku berdiri di atas rerumputan dengan angin malam yang berhembus.
Perlahan, kudekati rumah itu. Ketita ku buka pintu, semua mata disana tertegun pada ku. Mata mereka begitu asing, menatap tajam tubuhku yang gemetar. Lalu, ku lihat seorang pria dewasa yang menatap ku