Selasa, 20 Maret 2012

Karya Tulis Ilmiah

Isi karya ilmiah yang kami buat dalam tangka memeuhi tugas Bahasa Indonesia di SMA Negeri 8 Tangerang


Kemampuan Menentukan Jenis Karangan
Siswa SMA Negeri 8 Tangerang Kelas XI
Tahun Pelajaran 2011-2012

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Indonesia. Sebagai pelajar, kita patut untuk melestarikan bahasa nasional Negara kita. Untuk itu, pemerintah
mengharuskan Bahasa Indonesia untuk dijadikan salah satu materi pembelajaran di setiap sekolah.
Bahasa Indonesia identik dengan karya tulis, salah satunya adalah karangan. Banyak jenis karangan yang ada dalam Bahasa Indonesia, diantaranya adalah karangan deskripsi, eksposisi, narasi, argumentasi, dan persuasi.
Karangan argumentasi, persuasi, dan narasi memiliki beberapa kemiripan. Untuk itu, kami tertarik untuk meniliti siswa kelas XI SMA Negeri 8 Tangerang tahun Pelajaran 2011-2012 dalam menentukan jenis karang narasi, argumentasi, dan persuasi.


1.2  Batasan Masalah
Jenis karangan yang diteliti kami batasi, yaitu jenis karangan argumentasi, persuasi dan narasi.

1.3    Tujuan
Berdasarkan permasalah yang disebutkan pada latar belakang, tujuan penelitian  adalah untuk:
·        Mengetahui lebih jelas tentang apa itu karangan argumentasi, narasi, dan persuasi.
·        Mengetahui ciri-ciri karangan argumentasi, persuasi, dan narasi.
·        Mengetahui perbedaan dari karangan argumentasi, persuasi, dan narasi.

1.4    Manfaat
Sesuai dengan latar belakang dan tujuan penelitian, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenain karangan argumentasi, persuasi, dan narasi

  
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1    Karangan
2.1.1)  Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Macam – macam karangan : Persuasi, argumentasi, narasi, deskripsi dan eksposisi.

2.2    Argumentasi
2.2.1)    Pengertian Argumentasi
Argumentasi adalah suatu bentuk keterampilan berbahasa yang efektif, yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sebagai mana yang diinginkan pemberi argumentasi.

2.2.2)    Fungsi Argumentasi
Selain untuk mempengaruhi sikap dan keyakinan seseorang, argumentasi juga digunakan untuk mengemukakan jalan pikiran pemberi argumentasi, menarik perhatian orang lain pada persoalan yang dikemukakan pemberi argumentasi, serta membuktikan bahwa yang dikemukakan pemberi argumentasi itu benar. Melalui argumentasi, dunia ilmu pengetahuan berusaha mengajukan bukti-bukti atau menentukan kemungkinan-kemungkinan untuk menyatakan sikap atau pendapat tentang suatu hal.
2.3    Persuasi
2.3.1)    Pengertian Persuasi
Persuasi adalah suatu bentuk bujukan atau ajakan dengan cara seorang melakukan suatu yang dikehendaki pembicara (penulis) pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang. Persuasi tidak menggunakan bentuk paksaan terhadap penerimanya, oleh karena itu dalam tulisan persuasi diperlukan upaya-upaya tertentu untuk merangsang orang mengambil keputusan sesuai keinginannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara menyodorkan bukti-bukti walaupun tidak setegas argumentasi. Persuasi juga merupakan bentuk pengaruh sosial . Persuasi merupakan proses membimbing diri sendiri atau orang lain ke arah adopsi ide , sikap , atau tindakan dengan rasional dan simbolik (meskipun tidak selalu logis) yang memiliki arti. 

2.3.2)    Fungsi Persuasi
Persuasi memiliki fungsi yang sama dengan argumentasi, yaitu mempengaruhi pendapat dan sikap orang lain. Tapi persuasi memiliki sifat yang lebih mengajak.

2.4    Narasi
2.4.1)  Pengertian Narasi
Narasi sering disebut cerita atau kisahan. Narasi adalah jenis karya tulis yang berkenaan dengan rangkaian peristiwa yang dapat disusun menurut urutan waktu.


2.4.2)           Fungsi Narasi
Narasi berfungsi untuk menceritakan suatu kejadian sedemikian rupa sehingga menimbulkan pengertian-pengertian atau asosiasi yang merefleksikan interpretasi atau penafsiran penutur/penulis nya.

2.5    Karangan Argumentasi
2.5.1)    Pengertian Karangan Argumentasi.
Karangan argumentasi adalah suatu jenis karya tulis yang memberikan alasan kuat dengan mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi) yang meyakinkan agar pembaca mengikuti dan mengakui kebenaran gagasan penulis. Dalam karangan argumentasi banyak mengemukakan alasan, contoh, atau bukti yang kuat.

2.5.1)  Ciri-ciri Karangan Argumentasi
ü Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
ü Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
ü Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
ü Penutupnya berisi kesimpulan.




2.6    Karangan Persuasi
2.6.1)  Pengertian Karangan Persuasi
Karangan Persuasi merupakan jenis karya tulis yang bertujuan memengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu atau karangan yang besifat mengajak. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

2.6.2)   Ciri-ciri Karangan Persuasi
ü  Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
ü  Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
ü  Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
ü  Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
ü  Persuasi memerlukan fakta dan data.

2.7    Karangan Narasi
2.7.1)    Pengertian Karangan Narasi
Karangan narasi adalah jenis karya tulis  yang berisi rangkaian peristiwa atau kejadian yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita atau plot. Cerita yang diuraikan tersebut dapat berupa cerita faktual (nonfiksi) yang sesuai dengan kenyataan ataupun cerita fiksi (rekaan). Selain itu, narasi Iebih mementingkan rangkaian kejadian secara kronologis.


2.7.2)  Ciri-ciri Karangan Narasi
ü Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
ü Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
ü Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
ü Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
ü Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
ü Memiliki nilai estetika.
ü Menekankan susunan scara kronologis.




BAB III
Metode Penelitian

3.1    Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 Tangerang, perumnas 2 Tangerang mulai tanggal 27 februari 2012 sampai dengan tanggal 3 Maret 2012.

3.2    Bahan dan Alat Penelitian
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku catatan, kertas angket dan peralatan tulis menulis.

3.3    Metode
3.3.1)    Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian siswa SMA Negeri 8 Tangerang tahun pelajaran 2011-2012, yaitu kelas XI.
3.3.2)    Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 orang di tiap kelas XI SMA Negeri 8 Tangerang.
3.3.3)    Metode Survei
Tujuan dilakukan survey adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa SMA Negeri 8 Tnagerang kelas XI dalam menentukan jenis karangan argumentasi, persuasi, dan narasi.
3.3.4)    Teknik Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara membagikan angket pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Tangerang, kemudian mereka akan mengisi soal-soal yang tersedia pada angket tersebut. Adapun soal yang dibagikan adalah sebagai berikut.


3.4          Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah lokasi penelitian ditetapkan, hasil survei dari pembagian angket diperiksa dan kemudian dicatat. Data dan informasi yang dicatat adalah jumlah nilai dari objek penelitian.

3.5          Pengolahan Data        
Data yang telah terkumpul ditabulasi, dicantumkan nama dan kelas, lalu jumlah skor yang benar dan yang salah, nilai individual,jumlah rata-rata dari nilai keseluruhan objek yang telah diteliti. Setelah itu, dibuat diagram, grafik,  dan perestase dari table data.



BAB IV
Hasil Penelitian
4.1       Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, masih terdapat beberapa siswa kelas XI yang belum mampu dalam menentukan jenis karangan. Adapun perumusan nilai yang kami gunakan adalah sebagai berikut:
Nilai = (Persuasi+Narasi+Argumentasi+) x 10
            Keterangan:
·        Nilai  <60      = Kurang mampu menentukan jenis karangan
·        Nilai 60-80   = Mampu menentukan jenis karangan
·        Nilai >80       = Sangan mampu menentukan jenis karangan

Tabel Daftar Nilai Angket
Siswa SMA Negeri 8 Tangerang
Kelas XI Tahun Pelajaran 2011-2012
No.
Nama
Kelas
Nilai Benar
Jumlah
Nilai
Persuasi
Narasi
Argumentasi
1
Hadisty S.M
XI IPS 1
2
3
2
7
80
2
Mr. X
1
3
0
4
50
3
Adi Rahmat
XI IPS 1
3
2
2
7
80
4
Imana N.S 
XI IPS 2
1
3
2
6
70
5
Mr. X 
XI IPS 2
3
3
1
7
80
6
Sarah M.
XI IPS 2
2
3
2
7
80
7
Suci Wulandari
XI IPA 1
2
3
3
8
90
8
Ashief Krisna
XI IPA 1
3
3
2
8
90
9
Nieko O.
XI IPA 1
3
3
2
8
90
10
 Aldo A.
XI IPA 2
3
3
2
8
90
11
 Kandita
XI IPA 2
2
3
2
7
80
12
Hafiz M.P 
XI IPA 2
 3
3
8
90
13
Roberto
XI IPA 3
2
3
3
8
90
14
Lidya
XI IPA 3
3
2
3
8
90
15
Aji Pambudi
XI IPA 3
2
3
2
7
80
16
M. Khairul
XI IPA 4
1
3
2
6
70
17
Ryan Tantyo
XI IPA 4
2
3
1
6
70
18
Rizaldi Putra
XI IPA 4
3
3
0
6
70
*Dari table diatas, diperoleh data sebanyak 99% siswa yang mampu menentukan jenis karangan dalam tes uji kemampuan, sedangkan 1% lainnya belum dinyatakan lulus.



BAB V
Penutup
5.1          Kesimpulan
Kesimpulan yang kami tarik dari hasil penelitian kami  adalah sebagai berikut:
1.     Sebesar 5.6% dari 18 siswa SMA Negeri 8 Tangerang yang mengisi angket, kurang mampu dalam menentukan jenis karangan, seperti karangan argumentasi, persuasi, dan narasi. Sedangkan 94.4% lainnya telah mampu dalam hal tersebut.
2.     Sebagian besar dari siswa lebih mampu menentukan jenis karangan narasi dibandingkan dengan argumentasi dan persuasi.
3.     Masih ada siswa yang belum mampu menentukan jenis karangan persuasi.
4.     Banyak siswa yang kurang teliti dalam membedakan jenis karangan argumentasi dan persuasi.
5.     Berdasarkan hal-hal yang disebutkan diatas, asumsi kami mengenai siswa SMA Negeri 8 Tangerang kelas XI yang kurang mampu dalam menentukan jenis karangan adalah kurang tepat.

5.2          Saran
Menurut pendapat kami, sebaiknya siswa SMA Negeri 8 Tangerang:
1.     Lebih sering melakukan latihan dalam menentukan jenis karangan.
2.     Lebih teliti dalam membedakan jenis karangan argumentasi dan narasi.
3.     Diberi pembelajaran lebih lanjut mengenai jenis-jenis karangan.




Daftar Pustaka
1.     Tatang, Atep dkk. 2009. Bahasa Negeriku 2. Jawa Tengah: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Insert Your Comment Pleassee

Domo-kun CuteDomo-kun Cute