Kemampuan Menentukan Jenis Karangan
Siswa SMA Negeri 8 Tangerang Kelas XI
Tahun Pelajaran 2011-2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa
Indonesia adalah bahasa nasional Indonesia. Sebagai pelajar, kita patut untuk
melestarikan bahasa nasional Negara kita. Untuk itu, pemerintah
mengharuskan Bahasa Indonesia untuk dijadikan salah satu materi pembelajaran di setiap sekolah.
mengharuskan Bahasa Indonesia untuk dijadikan salah satu materi pembelajaran di setiap sekolah.
Bahasa Indonesia identik dengan karya
tulis, salah satunya adalah karangan. Banyak jenis karangan yang ada dalam
Bahasa Indonesia, diantaranya adalah karangan deskripsi, eksposisi, narasi,
argumentasi, dan persuasi.
Karangan argumentasi, persuasi,
dan narasi memiliki beberapa kemiripan. Untuk itu, kami tertarik untuk meniliti
siswa kelas XI SMA Negeri 8 Tangerang tahun Pelajaran 2011-2012 dalam
menentukan jenis karang narasi, argumentasi, dan persuasi.
1.2 Batasan Masalah
Jenis karangan
yang diteliti kami batasi, yaitu jenis karangan argumentasi, persuasi dan
narasi.
1.3 Tujuan
Berdasarkan
permasalah yang disebutkan pada latar belakang, tujuan penelitian adalah untuk:
·
Mengetahui lebih jelas tentang apa itu karangan
argumentasi, narasi, dan persuasi.
·
Mengetahui ciri-ciri karangan argumentasi,
persuasi, dan narasi.
·
Mengetahui perbedaan dari karangan argumentasi,
persuasi, dan narasi.
1.4 Manfaat
Sesuai dengan latar belakang dan tujuan
penelitian, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenain
karangan argumentasi, persuasi, dan narasi
BAB
II
Tinjauan
Pustaka
2.1
Karangan
2.1.1) Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil
dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Macam – macam karangan : Persuasi,
argumentasi, narasi, deskripsi dan eksposisi.
2.2
Argumentasi
2.2.1) Pengertian Argumentasi
Argumentasi adalah suatu bentuk
keterampilan berbahasa yang efektif, yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sebagai mana
yang diinginkan pemberi argumentasi.
2.2.2) Fungsi Argumentasi
Selain untuk mempengaruhi sikap
dan keyakinan seseorang, argumentasi juga digunakan untuk mengemukakan jalan
pikiran pemberi argumentasi, menarik perhatian orang lain pada persoalan yang
dikemukakan pemberi argumentasi, serta membuktikan bahwa yang dikemukakan
pemberi argumentasi itu benar. Melalui argumentasi, dunia ilmu pengetahuan
berusaha mengajukan bukti-bukti atau menentukan kemungkinan-kemungkinan untuk
menyatakan sikap atau pendapat tentang suatu hal.
2.3
Persuasi
2.3.1) Pengertian Persuasi
Persuasi adalah suatu bentuk bujukan atau ajakan dengan cara seorang
melakukan suatu yang dikehendaki pembicara (penulis) pada waktu ini atau pada
waktu yang akan datang. Persuasi tidak menggunakan bentuk paksaan
terhadap penerimanya, oleh karena itu dalam tulisan persuasi diperlukan
upaya-upaya tertentu untuk merangsang orang mengambil keputusan sesuai
keinginannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara
menyodorkan bukti-bukti walaupun tidak setegas argumentasi. Persuasi juga merupakan bentuk pengaruh sosial .
Persuasi merupakan proses membimbing diri sendiri atau orang lain ke arah
adopsi ide , sikap , atau tindakan dengan rasional dan simbolik (meskipun tidak
selalu logis) yang memiliki arti.
2.3.2) Fungsi Persuasi
Persuasi memiliki fungsi yang sama dengan
argumentasi, yaitu mempengaruhi pendapat dan sikap orang lain. Tapi persuasi
memiliki sifat yang lebih mengajak.
2.4
Narasi
2.4.1)
Pengertian Narasi
Narasi sering disebut cerita atau kisahan.
Narasi adalah jenis karya tulis yang berkenaan
dengan rangkaian peristiwa yang dapat disusun menurut urutan waktu.
2.4.2)
Fungsi Narasi
Narasi berfungsi untuk menceritakan suatu kejadian sedemikian rupa
sehingga menimbulkan pengertian-pengertian atau asosiasi yang merefleksikan
interpretasi atau penafsiran penutur/penulis nya.
2.5
Karangan
Argumentasi
2.5.1) Pengertian Karangan Argumentasi.
Karangan argumentasi adalah suatu jenis karya
tulis yang memberikan alasan kuat dengan
mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan
fakta (benar-benar terjadi) yang meyakinkan agar pembaca
mengikuti dan mengakui kebenaran gagasan penulis. Dalam karangan argumentasi
banyak mengemukakan alasan, contoh, atau bukti yang kuat.
2.5.1) Ciri-ciri Karangan
Argumentasi
ü Menjelaskan
pendapat agar pembaca yakin.
ü Memerlukan
fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
ü Menggali
sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
ü Penutupnya
berisi kesimpulan.
2.6
Karangan Persuasi
2.6.1) Pengertian
Karangan Persuasi
Karangan Persuasi merupakan jenis karya tulis yang bertujuan memengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu
atau karangan yang besifat mengajak. Dalam persuasi pengarang mengharapkan
adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan
yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
2.6.2) Ciri-ciri Karangan Persuasi
ü
Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran
manusia dapat diubah.
ü
Harus menimbulkan
kepercayaan para pembacanya.
ü
Persuasi harus dapat
menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan
antara penulis dengan pembaca.
ü
Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik
agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
ü
Persuasi memerlukan fakta dan data.
2.7
Karangan
Narasi
2.7.1) Pengertian Karangan Narasi
Karangan narasi adalah jenis
karya tulis yang berisi rangkaian
peristiwa atau kejadian yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita atau
plot. Cerita yang diuraikan tersebut dapat berupa cerita faktual (nonfiksi)
yang sesuai dengan kenyataan ataupun cerita fiksi (rekaan). Selain itu, narasi
Iebih mementingkan rangkaian kejadian secara kronologis.
2.7.2) Ciri-ciri Karangan Narasi
ü Menonjolkan
unsur perbuatan atau tindakan.
ü Berusaha
menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
ü Berupa
cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
ü Kejadian
atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi,
dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
ü Berdasarkan
konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
ü Memiliki
nilai estetika.
ü Menekankan
susunan scara kronologis.
BAB III
Metode Penelitian
3.1
Tempat dan Waktu
Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 Tangerang, perumnas 2
Tangerang mulai tanggal 27 februari 2012 sampai dengan tanggal 3 Maret 2012.
3.2
Bahan dan Alat
Penelitian
Bahan dan alat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku catatan, kertas angket dan
peralatan tulis menulis.
3.3
Metode
3.3.1) Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian
siswa SMA Negeri 8 Tangerang tahun pelajaran 2011-2012, yaitu kelas XI.
3.3.2) Sampel
Sampel dalam penelitian
ini adalah sebanyak 3 orang di tiap kelas XI SMA Negeri 8 Tangerang.
3.3.3) Metode Survei
Tujuan dilakukan survey adalah untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan siswa SMA Negeri 8 Tnagerang kelas XI dalam menentukan
jenis karangan argumentasi, persuasi, dan narasi.
3.3.4) Teknik Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara membagikan
angket pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Tangerang, kemudian mereka akan mengisi
soal-soal yang tersedia pada angket tersebut. Adapun soal yang dibagikan adalah
sebagai berikut.
3.4
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah lokasi
penelitian ditetapkan, hasil survei dari pembagian angket diperiksa dan
kemudian dicatat. Data dan informasi yang dicatat adalah jumlah nilai dari
objek penelitian.
3.5
Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul ditabulasi, dicantumkan
nama dan kelas, lalu jumlah skor yang benar dan yang salah, nilai
individual,jumlah rata-rata dari nilai keseluruhan objek yang telah diteliti.
Setelah itu, dibuat diagram, grafik, dan
perestase dari table data.
BAB IV
Hasil Penelitian
4.1
Hasil Penelitian
Berdasarkan
penelitian yang kami lakukan, masih terdapat beberapa siswa kelas XI yang belum
mampu dalam menentukan jenis karangan. Adapun perumusan nilai yang kami gunakan
adalah sebagai berikut:
Nilai = (Persuasi+Narasi+Argumentasi+) x 10
Keterangan:
·
Nilai <60 =
Kurang mampu menentukan jenis karangan
·
Nilai 60-80 = Mampu menentukan jenis karangan
·
Nilai >80 = Sangan mampu menentukan jenis karangan
Tabel Daftar Nilai Angket
Siswa SMA Negeri 8 Tangerang
Kelas XI Tahun Pelajaran 2011-2012
No.
|
Nama
|
Kelas
|
Nilai Benar
|
Jumlah
|
Nilai
|
||
Persuasi
|
Narasi
|
Argumentasi
|
|||||
1
|
Hadisty S.M
|
XI IPS 1
|
2
|
3
|
2
|
7
|
80
|
2
|
Mr. X
|
1
|
3
|
0
|
4
|
50
|
|
3
|
Adi Rahmat
|
XI IPS 1
|
3
|
2
|
2
|
7
|
80
|
4
|
Imana N.S
|
XI IPS 2
|
1
|
3
|
2
|
6
|
70
|
5
|
Mr. X
|
XI IPS 2
|
3
|
3
|
1
|
7
|
80
|
6
|
Sarah M.
|
XI IPS 2
|
2
|
3
|
2
|
7
|
80
|
7
|
Suci Wulandari
|
XI IPA 1
|
2
|
3
|
3
|
8
|
90
|
8
|
Ashief Krisna
|
XI IPA 1
|
3
|
3
|
2
|
8
|
90
|
9
|
Nieko O.
|
XI IPA 1
|
3
|
3
|
2
|
8
|
90
|
10
|
Aldo A.
|
XI IPA 2
|
3
|
3
|
2
|
8
|
90
|
11
|
Kandita
|
XI IPA 2
|
2
|
3
|
2
|
7
|
80
|
12
|
Hafiz M.P
|
XI IPA 2
|
3
|
3
|
2
|
8
|
90
|
13
|
Roberto
|
XI IPA 3
|
2
|
3
|
3
|
8
|
90
|
Lidya
|
XI IPA 3
|
3
|
2
|
3
|
8
|
90
|
|
15
|
Aji Pambudi
|
XI IPA 3
|
2
|
3
|
2
|
7
|
80
|
16
|
M. Khairul
|
XI IPA 4
|
1
|
3
|
2
|
6
|
70
|
17
|
Ryan Tantyo
|
XI IPA 4
|
2
|
3
|
1
|
6
|
70
|
18
|
Rizaldi Putra
|
XI IPA 4
|
3
|
3
|
0
|
6
|
70
|
*Dari
table diatas, diperoleh data sebanyak 99% siswa yang mampu menentukan jenis
karangan dalam tes uji kemampuan, sedangkan 1% lainnya belum dinyatakan lulus.
BAB V
Penutup
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang kami tarik dari hasil
penelitian kami adalah sebagai berikut:
1. Sebesar 5.6% dari 18 siswa SMA Negeri 8
Tangerang yang mengisi angket, kurang mampu dalam menentukan jenis karangan,
seperti karangan argumentasi, persuasi, dan narasi. Sedangkan 94.4% lainnya
telah mampu dalam hal tersebut.
2. Sebagian besar dari siswa lebih mampu menentukan
jenis karangan narasi dibandingkan dengan argumentasi dan persuasi.
3. Masih ada siswa yang belum mampu menentukan
jenis karangan persuasi.
4. Banyak siswa yang kurang teliti dalam
membedakan jenis karangan argumentasi dan persuasi.
5. Berdasarkan hal-hal yang disebutkan diatas,
asumsi kami mengenai siswa SMA Negeri 8 Tangerang kelas XI yang kurang mampu
dalam menentukan jenis karangan adalah kurang tepat.
5.2
Saran
Menurut pendapat kami, sebaiknya siswa SMA
Negeri 8 Tangerang:
1. Lebih sering melakukan latihan dalam
menentukan jenis karangan.
2. Lebih teliti dalam membedakan jenis karangan
argumentasi dan narasi.
3. Diberi pembelajaran lebih lanjut mengenai
jenis-jenis karangan.
Daftar Pustaka
1. Tatang, Atep dkk. 2009. Bahasa Negeriku 2. Jawa Tengah: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Insert Your Comment Pleassee